CNN RIAU, DUMAI - Masyarakat Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Bukit Kapur Kota Dumai kini merasa resah dengan adanya penggalian di tepi jalan yang tidak memperhatikan keselamatan warga. Lobang galian sedalam kurang lebih satu setengah meter di depan rumah mereka dinilai dikerjakan asal-asalan tanpa pengaman dan pengawasan. Pantauan awak media menunjukkan bahwa lobang galian tersebut dibiarkan begitu saja selama berminggu-minggu pada Senin, 21 Mei 2024.
Lokasi penggalian berada di sepanjang jalan masuk Simpang Murini, Jalan Garuda, dari Kelurahan Kampung Baru yang padat penduduk. Galian ini membentang dari RT 07, RT 08, hingga RT 11 Simpang Siak.
Jetendra Silalahi, tokoh masyarakat Kampung Baru, menyampaikan kepada awak media bahwa warga setempat selalu mendukung berbagai jenis pembangunan. Namun, ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan yang ada, terutama yang berkaitan dengan keselamatan warga.
"Kami tidak tahu proyek ini dari mana dan perusahaan apa yang mengerjakannya. Mereka datang lalu menggali dan melubangi tanah sedalam satu setengah meter di depan rumah saya dan rumah warga lainnya sepanjang jalan," ungkap Jetendra Silalahi.
Setelah digali, mereka meninggalkannya begitu saja tanpa pengaman atau pengawasan. Kami merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan ini, apalagi lobang tersebut berada di tepi jalan depan rumah di kawasan padat penduduk, di mana banyak anak-anak dan pengendara bermotor. Jumat malam lalu, seorang pengendara bermotor hampir saja terperosok ke dalam lobang tersebut tutur Jetendra Silalahi.
Jetendra menambahkan bahwa masyarakat Kampung Baru meminta pihak atau dinas terkait untuk mengusut masalah ini. Mereka ingin mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas proyek ini dan apakah standar pekerjaan seperti ini sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Saat dikonfirmasi, Lurah Kampung Baru Andi Novel, S.Pi, menyatakan bahwa dirinya telah berulang kali mengingatkan kontraktor untuk memasang tanda keamanan di sekitar galian tersebut.
"Saya sudah menelpon kontraktor beberapa kali agar tidak membiarkan situasi ini dan selalu memperhatikan keselamatan warga," ucap Andi Novel.
Warga berharap masalah ini segera mendapat perhatian serius dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka terjamin.
Lokasi penggalian berada di sepanjang jalan masuk Simpang Murini, Jalan Garuda, dari Kelurahan Kampung Baru yang padat penduduk. Galian ini membentang dari RT 07, RT 08, hingga RT 11 Simpang Siak.
Jetendra Silalahi, tokoh masyarakat Kampung Baru, menyampaikan kepada awak media bahwa warga setempat selalu mendukung berbagai jenis pembangunan. Namun, ia menekankan pentingnya kepatuhan terhadap aturan yang ada, terutama yang berkaitan dengan keselamatan warga.
"Kami tidak tahu proyek ini dari mana dan perusahaan apa yang mengerjakannya. Mereka datang lalu menggali dan melubangi tanah sedalam satu setengah meter di depan rumah saya dan rumah warga lainnya sepanjang jalan," ungkap Jetendra Silalahi.
Setelah digali, mereka meninggalkannya begitu saja tanpa pengaman atau pengawasan. Kami merasa sangat tidak nyaman dengan keadaan ini, apalagi lobang tersebut berada di tepi jalan depan rumah di kawasan padat penduduk, di mana banyak anak-anak dan pengendara bermotor. Jumat malam lalu, seorang pengendara bermotor hampir saja terperosok ke dalam lobang tersebut tutur Jetendra Silalahi.
Jetendra menambahkan bahwa masyarakat Kampung Baru meminta pihak atau dinas terkait untuk mengusut masalah ini. Mereka ingin mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas proyek ini dan apakah standar pekerjaan seperti ini sudah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Saat dikonfirmasi, Lurah Kampung Baru Andi Novel, S.Pi, menyatakan bahwa dirinya telah berulang kali mengingatkan kontraktor untuk memasang tanda keamanan di sekitar galian tersebut.
"Saya sudah menelpon kontraktor beberapa kali agar tidak membiarkan situasi ini dan selalu memperhatikan keselamatan warga," ucap Andi Novel.
Warga berharap masalah ini segera mendapat perhatian serius dari pihak berwenang untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka terjamin.